Clock

Sabtu, 10 Oktober 2020

Dadakan sehaei ke Sukabumi 2018

 Halo semuanya, apa kabarnya kalian? semoga senantiasa diberikan kesehatan ya, amiinn...


Setelah berkesempatan ke Sukabumi pada 2016 dan 2017, pada 2018 pun gw kembali menuju ke Sukabumi tapi kali ini bukan untuk jalan-jalan melainkam untuk ke acara pernikahan rekan kantor tapi tetap dengan cara backpacker, hehe. Perjalanan kali ini bisa dibilang cukup dadakan karna gw baru dapat undangannya pada 2 pekan sebelum keberangkatan dimana tiket kereta Pangrango dari Bogor ke Sukabumi sangat sulit didapatkan. Sebetulnya ada alternatif 2 yaitu dengan naik Bus umum dan alternatif 3 dengan naik angkutan Colt dari Bogor.


Akhirnya gw masih bisa dapat tiket kereta Pangrango dari Bogor ke Sukabumi tapi hanya untuk berangkatnya aja, sedangkan tiket untuk pulang kembali sudah ludes. Gw sih pilih untuk naik Bus Parung Indah rute Sukabumi ke Lebak Bulus, karena gw pikir juga lebih simpel karena ga perlu ganti angkutan lagi meski bakal kejebak macet.


Hari yang gw tunggupun tiba, hari itu hari sabtu di mana seharusnya penumpang KRL tidak terlalu padat. Berangkat dari rumah dari sebelum subuh jam 04:30 untuk mengejar KA Pangarango dari Bogor berangkat jam 07:50, karena perjalanan dari Stasiun Jurangmangu ke Stasiun Bogor bisa sampai 2 jam. Sambil menunggu KRL pertama yang gelap itu, gw pun iseng nelpon teman gw bernama Ririn yang rumahnya di Tigaraksa agar cepat segera berangkat, tapi telepon tak kunjung diangkat sampai jam 06:00 walhasil si Ririn ini ketinggalan KRL.


Gw tiba di Stasiun Bogor jam 07:30, dengan sedikit terburu-buru gw langsung ke Stasiun Paledang yang ada di seberang jalan, tapi cukup melelahkan juga karena tangga yang curam. Untung udah ada teman gw yang lain, Mbak Ika sudah standby di sana untuk cetak tiket terlebih dahulu, tak lama pun waktu keberangkatan kereta akhirnya siap berangkat.


Sepanjang perjalanan ada beberapa view yang menarik untuk dinikmati, ada sawah, gunung, dan melewati beberapa sungai. Suasanya sungguh indah dan asri membuat hati jadi happy. Perjalanan 2 jam 15 menit pun jadi tak begitu terasa, sekitar jam 09:15 KA Pangrango tiba di Stasiun Sukabumi dan langsung kepikiran buat bagaimana caranya bisa sampai di acara pernikahan rekan kantor yang diadakan di daerah Nyalindung, selatan Kota Sukabumi akhirnya gw dan Mbak Ika memutuskan untuk coba order taksi online barangkali ada yang mau.


Tak lama menunggu, ternyata ada driver taksi online yang menerima orderan ke Nyalindung dengan tarif Rp150.000 per mobil, jarak yang ditempuh adalah sekitar 90 menit karena kontur jalan yang berkelok dan menanjak. Driver taksi online ini selain informatif, tapi juga sabar dan komunikatif. Dia berucap tidak masalah mengantar penumpang dengan jarak jauh sekalipun daripada dia tidak mendapat penumpang, sungguh profesional ya.


Setelah negosiasi akhirnya kita menyetujui tarif Rp 250.000 untuk tarif pulang pergi + berkeliling sebentar sebelum akhirnya mengatarkan ke Terminal AKAP Sukabumi, berhubung waktu itu gw kehabisan tiket KA Pangrango alhasil harus naik Bus AKAP waktu itu naiknya Bus Parung Indah jurusan Ciawi - Lebak Bulus.


Kita kembali ke perjalanan menuju Nyalindung, perjalanan kali ini cukup berkesan karna melewati daerah pinggiran Sukabumi yang sangat tenang, sepi dan sejuk. Daerah yang masih jarang jadi sorotan orang memang selalu menarik untuk dijelajahi. 


Pada pukul 11:30 akhirnya sampai juga di daerah Nyalindung ini, setelah berbincang dan berfoto dengan pasangan pengantin, makan sedikit dan bersiap ke Kota Sukabumi lagi, karena takut  kesorean dan kalo sore bakalan macet parah menuju Jakarta. 


Jam 13:00 mobil taksi online yang gw sewa dadakan ini meluncur kembali ke Kota Sukabumi, sebelum menuju terminal Bus gw meminta driver untuk mampir sebentar ke pusat oleh oleh Mochi Gang Kaswari. Di tempat ini ada banyak jenis oleh oleh yang bisa kita beli dengan kualitas terbaik, tapi yang paling terkenal tentunya mochi nya ya. Di Mochi Kaswari ini dijualnya per box gitu, jadi kita tidak bisa beli porsi sedikit yang paling murah mulai dari Rp15.000. Antrian pembeli siang itu cukup banyak sehingga kita harus bersabar untuk dapat apa yang mau kita beli.


Hingga jam 15:30 kita baru selesai dari toko oleh oleh dan langsung aja menuju Terminal Bus AKAP. Sesampainya di terminal, suasana sepi di terminal ini sempat bikin gw berpikir kalo tidak ada bus yang operasional. Tapi ternyata salah, setelah agak berkeliling gw menemukan Bus Parung Indah jurusan Lebak Bulus sedang terparkir, langsung aja gw naiki dan tak lama kemudian diikuti penumpang yang lainnya. Bus baru berangkat pada 16:15 setelah bus terisi setengah. Bus Parung Indah ini bertarif Rp 25.000 untuk rute Sukabumi ke Bogor dan Rp 35.000 untuk Sukabumi ke Lebak Bulus.


Gw tertidur sepanjang perjalanan pulang ini karena jalanan cukup macet sore itu, gw terbangun pada saat jelang magrib 17:30 di daerah Cibadak. Sore itu hujan deras ditambah macet parah menambah kesan bahwa berpergian sehari ke Sukabumi adalah hal yang cukup melelahkan benar adanya. Teman gw Mbak Ika harus turun di perempatan Ciawi pada jam 19:30, itu berarti butuh waktu 4 jam yang dihabiskan dari Sukabumi ke Bogor, jangan ditanya gimana lelahnya.


Dan akhirnya gw sampai juga di Lebak Bulus pada 20:30, itu berarti hanya butuh 1 jam dari Bogor hingga Lebak Bulus, cukup cepat karena tidak macet dan memang full tol. Setibanya di Lebak Bulus gw pun langsung order ojek online untuk bisa sampai rumah. Gw tiba di rumah di Tangerang Selatan pada 21:00 dan selesai sudah perjalanan dadakan selama sehari ke Sukabumi untuk kali ini di 2018. Semoga kita selalu diberikan rezeki dan kesehatan agar bisa mengelilingi indahnya Indonesia dan dunia ini.