Clock

Senin, 28 September 2020

Backpacker singkat di Sukabumi 2017

 Backpacker singkat di Sukabumi 2017


Halo semuanya, setelah sebelumnya gw bercerita tentang pengalaman ke Sukabumi selama 1 hari pada 2016 lalu, kali ini gw akan bercerita pada setahun setelahnya ke Sukabumi selama 2 malam. Rute backpacker kali ini sangat cocok buat yang hanya jatah libur selama satu hari dalam seminggu. Karena perjalanan kali ini berangkat pada Sabtu malam dan pulang pads Senin pagi. Jadi masih bisa kerja di hari sabtu dan senin nya.


Perjalanan kali ini berawal dari keisengan gw dan teman gw yang namanya Surya. Iseng karena ingin liburan yang beda tapi tidak terlalu jauh dari Jakarta. Dan waktu itu kita berdua hanya dapat libur 1 hari saja dihari sabtu. 


Kita baru selesai kerja pada jumat sore jam 4 sore sedangkan jadwal Kereta Api Pangrango berangkat 18:30 dari Bogor. Alhasil dengan terburu buru langsung ke Stasiun Cawang buat naik KRL ke Bogor. Normalnya perjalanan dari Cawang ke Bogor sekitar 1 jam saja dengan KRL, tapi sialnya hari itu ada beberapa gangguan pada jalur kereta api sehingga perjalanan KRL jadi terhambat. Alhasil baru sampai di Stasiun Bogor pukul 18:16, kurang dari 15 menit lagi untuk berpindah stasiun ke Stasiun Paledang yang ada di seberang Stasiun Bogor KRL ditambah menyebrangi jembatan penyebrangan yang curam. Dengan secepat kilat pun gw dan teman gw berlari tunggang langgang disaat hujan deras turun. Ya malam itu hujan deras turun di Bogor menambah degdegannya gw lari lari. Awalnya sempat frustasi dan pesimis sih, tapi Alhamdulilah bisa sampe di gerbang cek in pas 2 menit sebelum jadwal keberangkatan. 


Dengan basah kuyup memasuki kereta dan menjadi pusat perhatian penumpang yang lain. Perjalanan kereta dari Bogor ke Sukabumi ditempuh selama 2 jam. Karena tidak banyak yang bisa dilihat di luar akhirnya gw tertidur karena rasanya dingin banget kereta ini.


Begitu sampai di Stasiun Sukabumi gw langsung bergegas order taksi online menuju rumah kerabatnya Surya yang ada di dekat GOR Icuk arah Situ Gunung. Perjalanan dari Stasiun Sukabumi menempuh waktu 30 menit saja karna waktu itu tidak terlalu macet. Tiba pukul 21:45 membuat rasa ngantuk makin menjadi, tapi gw juga lapar banget alhasil makan mie instan adalah pilihan yang cepat dan tepat. Selesai makan ga lama pun gw tertidur dengan pulasnya.


Keesokan paginya gw sarapan dengan nasi uduk yang dijajakan sekitar GOR Icuk. Rasa Jakarta masih terasa hingga Sukabumi, maklum ya berhubung ga terlalu jauh. Selesai sarapan gw bergegas ke Selabintana dengan order taksi online, tapi pagi itu ga ada driver yang mau antar alhasil jadinya gw dan Surya memilih naik angkot dulu sampai ke Cisaat. Nah berhubung Cisaat ini adalah pasar yang ramai supir angkot dan ojek pangkalan, akhirnya gw punya ide untuk order taksi online dari Polsek Cisaat, cari aman, hehe. Tapi kali ini gw ga langsung ke Selabintana, melainkan ke Bubur Bunut untuk sarapan ronde 2. Bubur Bunut ini sangat terkenal dengan rasanya yang nikmat dan khas. Pengunjung yang makan di sini juga luar biasa padatnya hingga jalanan di depannya macet karena mobil berebutan parkir. Dan memang benar rasa bubur ini sedap banget, waktu itu harganya Rp 15.000 per porsi.


Setelah selesai makan bubur langsung aja meluncur ke Selabintana yang jaraknya udah ga terlalu jauh lagi. Sampai di sana ternyata pengunjungnya udah banyak banget, sebenarnya tersedia kolam renang di sini tapi kok rasanya bakal menggigil ya berhubung cuacanya memang sangat dingin alhasil akhirnya cuma bersantay di rerumputan hijau yang terhampar luas juga tak kalah serunya. 


Walaupun rumputnya agak basah karna hujan semalam tapi tak menyurutkan pengunjung lain untuk ikut sekedar duduk-duduk. Terlihat juga beberapa pedagang makanan ringan diantara bawah pepohonan yang rindang.


Sebetulnya mau berlama lama di sini, tapi gw dan Surya harus bergegas ke destinasi selanjutnya yaitu Situ Gunung. Sekedar tips kalo mau ke Situ Gunung sebaiknya dari pagi-pagi atau kalo mau bisa menginap di dekat pintu gerbang kawasan bahkan bisa juga camping di tepian danau nya lho. Seru kan? Tapi harus siap-siap menggigil kalo malam hari. 


Perjalanan dari Selabintana ke Situ Gunung menempuh waktu 30 menit dengan taksi online. Tiket masuknya waktu itu dikenakan Rp15.000/orang, worth it banget lah. Setibanya di Situ Gunung, gw ga langsung ke danau utama nya melainkan ke Curug Sawer yang dikenal memiliki keindahan khasnya yang cukup mistis. Dari gerbang kawasan wisata Situ Gunung ini memiliki petunjuk arah yang sangat jelas jadi kita cukup ikuti aja.


Tapi ternyata ga semudah yang dibayangkan karna jarak yang harus ditempuh ditambah medan yang terjal, jalanan tanah yang licin sehabis hujan menambah indahnya menyusuri kaki Gunung Gede-Pangrango. Hari itu adalah hari sabtu tapi kebetulan tidak begitu banyak pengunjung yang datang kesini. Batu demi batu, lumpur demi lumpur kita lewati, setelah 2 jam terus berjalanan akhirnya sampai di Curug Sawer, dan ternyata sudah banyak pengunjung yang ada. Berhubung waktu sudah sore, jam 4 sore kita baru sampai di curug dan harus segera kembali ke gerbang utama kawasan untuk mengejar angkot. Setibanya kembali di gerbang utama kawasan itu sudah magrib, jam 6 sore dimana angkot sudah tidak beroperasi lagi kata salah seorang penjaga gerbang kawasan.


Mendengar info itu, gw pun kaget bukan kepalang walaupun sebetulnya jarak ke GOR Icuk tidak terlalu jauh, tapi rasanya kaki ini udah ga kuat lagi buat jalan kaki. Tetap dengan rasa optimis, gw akhirnya coba terus berjalanan menjauhi gerbang kawasan Situ Gunung dan ga sengaja melihat mobil angkot sedang menepi di pinggir rumah dan ternyata itu adalah rumah milik si supirnya. Sang supir yang baik hati bersedia mengantarkan padahal dia bermaksud ingin membersihkan mobilnya saja. 


Akhirnya gw dan Surya pun tiba dengan selamat, dengan rasa lapar juga pula yang gw tambal dengan mie instan 3 bungkus ditambah telur dan nasi. Saking kenyangnya gw pun ketiduran hingga terbangun dengar alarm yang sudah gw setel jam 04:00, karena Kereta Pangrango yang membawa dari Stasiun Cisaat ke Stasiun Bogor akan berangkat jam 5 pagi. Perjalanan pagi itu terbilang ramai, karena penumpang yang naik penuh.


Tiba di Bogor tepat 07:10, berhubung gw merasa sangat lapar akhirnya melipir dulu ke KFC yang ada di seberang Stasiun Bogor. Lumayan bisa sarapan di sini karena pilihan menu yang beragam dan porsinya lumayan banyak. Selesai makan gw pun langsung menuju ke Stasiun Bogor untuk naik KRL sampai rumah di Tangerang Selatan.


Perjalanan kali kedua ke Sukabumi ini cukup berkesan bagi gw, karena Sukabumi yang bisa dibilang kalah pamor dari Puncak Bogor ternyata memiliki destinasi yang jauh lebih indah dan asrinya, hanya tinggal aksesbilitas dari Jakarta menuju Sukabumi yang kiranya dapat membuat pariwisata bergairah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar